TETAP MENGASIHI DI MASA SULIT
(Lukas 9 : 51 – 56)
Pada umumnya orang mengalami kesulitan dalam mengasihi sesamanya pada saat-saat mengalami penolakan. Itulah yang terjadi pada Yakobus dan Yohanes pada saat menghadapi penolakan oleh orang-orang Samaria.
Penolakan orang-orang Samaria terhadap Tuhan Yesus dan para murid-murid-Nya membuat Yakobus dan Yohanes dikuasai oleh amarah. Amarah mereka tertuang dalam kata-kata: “Tuhan, apakah Engkau mau supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?”
Pernyataan ini adalah cerminan pola pikir dan konsep hidup Yakobus dan Yohanes. Selain itu, pernyataan di atas merupakan ungkapan kesombongan dan usaha mencari muka di hadapan Tuhan Yesus, serta perilaku yang sangat menyimpang dari ajaran dan kehendak Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berpaling dan menegor mereka serta mengajak pergi ke jalan lain.
*Dalam beberapa naskah kuno ada kata-kata: dan berkata, "Kalian tidak tahu Roh mana yang menguasai kalian; sebab Anak Manusia tidak datang untuk membinasakan nyawa orang, melainkan untuk menyelamatkannya."
Tegoran Tuhan Yesus kepada Yakobus dan Yohanes merupakan pernyataan yang sangat penting untuk kita perhatikan agar kita para murid Tuhan Yesus pada masa kini tidak jatuh pada “lobang” yang sama melainkan senantiasa memiliki pikiran dan perasaan Kristus setiap saat dalam kehidupan kita bahkan di saat-saat penolakan sekalipun (Filipi 2:5). Karena orang yang dipilih khusus dan yang terdekat dengan Tuhan Yesuspun hidup bertentangan dengan kehendak-Nya jika tidak memiliki pikiran dan perasaan Yesus. Itulah Yakobus dan Yohanes. Tentang mereka alkitab menuliskan:
- Yakobus dan Yohanes adalah murid yang namanya berada pada urutan ke-3 dan ke-4 dari nama-nama murid-murid yang lain (Matius 10:2).
- Yakobus dan Yohanes adalah orang yang dipilih khusus bersama Petrus untuk menyaksikan langsung Tuhan Yesus dimuliakan di atas gunung (Matius 17:1).
- Yakobus dan Yohanes adalah dua orang murid yang diijinkan khusus oleh Tuhan Yesus bersama Petrus untuk “menemaninya serta melihat langsung” pelayanan yang spektakuler yaitu membangkitkan anak kepala Rumah ibadat yang sudah mati (Matius 5:37)
- Yakobus dan Yohanes adalah 2 murid yang diberi “gelar” khusus oleh Tuhan Yesus. Keduanya disebut Boaneges yang artinya anak-anak Guruh (Markus 3:17).
- Yakobus dan Yohanes adalah 2 orang murid yang berani meminta kepada Yesus agar mereka diangkat menjadi pejabatNya kelak ketika Tuhan Yesus memerintah sebagai Raja di Yerusalem (Markus 10:35-37).
Artinya adalah :Yakobus dan Yohanes adalah orang-orang yang “dianggap lebih” dari para murid yang lain. Selain itu juga beberapa ayat di atas menunjukkan betapa mereka dekat dengan Tuhan Yesus. Meskipun demikian mereka mengatasi penolakan dengan kemarahan dan kutuk karena mereka tidak memiliki pikiran dan perasaan Yesus.
Melalui firman ini kita belajar betapa pentingnya kita setiap hari meminta Tuhan Yesus menyatakan pikiran dan perasaan-Nya kepada kita, agar kita lebih dari tetap dapat mengasihi sesama meskipun dalam kesulitan dan penolakan, karena hanya kepada kitalah Ia berkata “…sama seperti Aku mengasihi kamu demikianlah juga kamu harus saling mengasihi.”
Dunia memerlukan kualitas garam dari hidup kita. Dunia juga memerlukan terang yang terpancar dari hidup kita.
Selamat melayani dan tetap menjadi berkat di masa sulit sekalipun.
“Tuhan Yesus Memberkati”
Pdt. Sugeng Prayitno
mengasihi dimasa sulit bukanlah hal yang mudah, tetapi bagaimanapun situasi, suasana dan keadaan kita ....Tetaplah Mengasihi.....Apapun akibat dari tindakan mengasihi itu....tetaplah MENGASIHI>>>MENGASIHI....dan MENGASIHI...,
BalasHapusTrimakasih pak...TUhan Memberkati.
Butuh komitmen dan keberanian utk mengasihi apalagi pd masa2 sulit.
BalasHapusAmin.. Kami menunggu blog ini untuk diupdate terus Pak, supaya kami-kami yang membutuhkan informasi umum Sinode GPIN (Sejarah dan Perkembangan Gereja) bisa mendapatkannya.. Maju terus GPIN!!
BalasHapus